インドネシア共和国最高裁判所に働いている人物のインタビュー その2

皆さん、こんにちは!

 

私(イサム)が再び現れました。

寒い中、お風呂が心地良いと思いませんか?

私はほぼ毎日、お風呂に入りながら漫画を読んでいましたよ。気持ちよくて、30分間風呂に過ごしてしまいました。

 

では、今回の記事は、ディアンさんのインタビュー内容の続きを提供しようと思います。

 

前回はディアンさんは非公務職員(現地では「Honorer/PPNPN」と知られている)と伝えましたね。「非公務職員」とは何かを説明します。

人材育成担当官・Pejabat Pembina Kepegawaian(現地では「PPK」と知られている)若しくは他の政府役員によって採用され、政府の機関で特定職務を遂行し、所得が国家予算・Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara(現地では「APBN」と知られている)または地方予算・Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (現地では「APBD」と知られている)の負担とする人材です。(政令2012年第56号)

 

一方、正式な公務員は特定要件を満たしたインドネシア国民であり、雇用契約に基づいて特定期間に公務を遂行するために採用された人材です。(政令2018年第49号第1条第4項)

 

国家公務員法律2014年5号に基づき、国家公務員(現地では「ASN」と知られ、Aparatur Sipil Negaraの略称である)は次に含みます:

  1. Pegawai Negeri Sipil(PNS)あるいは公務員
  2. Pegawai Pemerintah dengan PerjanjianKerja(PPPK)あるいは雇用契約公務職員

 

ディアンさんは16年間も非公務職員として働いているのですが、どうなるのでしょうか?

2018年11月28日に公布された、雇用契約公務職員管理政令2018年第49号にさだめられ、2023年11月28日以降は政府機関においてもはや非公務職員は存在しなくなる対策です。

採用された非公務職員は即座に解雇されるわけでなく、採用の状況に応じて行われ、収入は州最低賃金・Upah Minimum Provinsi (現地では「UMP」と知られている)または市最低賃金・Upah Minimum Kabupaten/Kota (現地では「UMK」と知られている)に基づきます。

これはまた、大規模な解雇を避けるためであり、インドネシア政府機関内では約230万人の職員がまだ非公務ステータスで働いているからです。

 

しかし、2023年9月25日のPanjaミーティングにおける国家公務員法案の原案から引用すると、非公務職員の課題は同法案の第67条に規定されています。条文が非国家公務員またはその他の名称は2024年12月に解決期間とし、それ以降は政府機関、人材教育担当官、または政府役員が非公務職員を採用・任命することは許されないと定まれました。

 

以上は今回のインタビュー内容でした。インタビューよりも非公務職員の情報になりましたが、次回はディアンさんの経歴にご提供します。

 

では、また次回。

Assalamuallaikum, Salam Sejahterah

 

Saya (Isamu), hadir kembali.

anda sekalian tidak kah terasa nyaman saat Ofuro (bak mandi dengan air hangat) di tengah dingin seperti ini ?

Saya hampir setiap hari selagi dalam Ofuro, saya membaca Manga (komik Jepang). karena sangat-amat nyaman, saya bisa menghabiskan waktu 30 (tiga puluh) menit dalam Ofuro.

 

Baik, pada artikel kali ini akan melanjutkan konten interview dengan mbak Dian.

 

Sebelumnya disinggung bahwa mbak Dian merupakan pegawai Honorer/PPNPN. kali ini akan dijelaskan apa itu “Pegawai Honorer/PPNPN”

Pegawai Honorer/PPNPN merupakan tenaga kerja yang diangkat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK) atau pejabat lain dalam pemerintahan, untuk melaksanakan tugas tertentu pada instansi pemerintah atau yang penghasilannya menjadi beban Aggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). (PP No. 56 Tahun 2012)

 

Perbedaannya apa dengan pegawai pemerintah ?, pegawai pemerintah adalah warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat berdasarkan perjanjian kerja untuk jangka waktu tertentu dalam rangka melaksanakan tugas pemerintahan. Dan merupakan Aparatur Sipil Negara (ASN). (PP 49/2018 Pasal 1 angka 4)

 

Berdasarkan Undang-undang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN), pegawai ASN teridiri dari :

  1. Pegawai Negeri Sipil (PNS)
  2. Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK)

 

Lalu bagaimana nasib mbak Dian sebagai honorer/PPNPN yang sudah bekerja selama 16 Tahun ?

Dengan ketentuan dalam Peraturan Pemerintah / PP No. 49 Tahun 2018 tentang Manajemen PPPK yang telah diundangkan sejak 28 November 2018, pada 28 November 2023 mendatang akan meniadakan tenaga honorer di instansi pemerintah.

Pegawai honorer yang sudah diangkat tidak akan langsung diberhentikan, namun pola rekrutennya sesuai dengan kebutuhan dan pendapat penghasilan layak berdasarkan Upah Minimum Provinsi (UMP) atau Upah Minimum Kabupakten/Kota (UMK).

Hal ini juga untuk menghindari Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) massal, dimana dalam lembaga pemerintah Indonesia kurang lebih 2.300.000 (dua juta tiga ratus ribu) orang tenaga kerja yang masih berstatus honorer/PPNPN.

 

Namun, Dikutip dari salinan draft RUU ASN versi rapat Panja 25 September 2023, masalah tenaga honorer itu diatur dalam Pasal 67 RUU ASN. Dalam pasal itu disebutkan bahwa pegawai non-ASN atau nama lainnya wajib diselesaikan paling lambat pada Desember 2024.

 

Demikian konten interview kali ini. artikel ini jadi lebih banyak mengenai pegawai Honorer/PPNPN dibanding interview, untuk selanjutnya akan disunggun mengenai pengalaman mbak Dian pribadi.

 

baik, sampai jumpa lagi .